Popular Post

Archive for Agustus 2017

Topologi dan Interface

By : Afdha Alif


Topologi jaringan dibagi menjadi dua jenis yaitu Physical Topology dan Logical Topology.

Physical Topology

1. Topologi Bus atau daisy chain

Topologi ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
      Merupakan satu kabel yang kedua ujung nya ditutup, dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
      Umum digunakan karena sederhana dalam instalasi. 
      Signal melewati kabel dalam dua arah dan mungkin terjadi collision 
      Problem terbesar pada saat kabel putus. Jika salah satu segmen kabel putus, maka seluruh jaringan akan terhenti. 

2. Topologi Ring

Topologi ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :
      Lingkaran tertutup yang berisi node-node 
      Sederhana dalam layout 
Signal mengalir dalam satu arah, sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision (dua paket data bercampur), sehingga memungkinkan pergerakan data yang cepat dan collision detection yang lebih sederhana 
      Problem: sama dengan topologi bus 
      Biasanya topologi ring tidak dibuat secara fisik melainkan direalisasikan dengan sebuah consentrator dan kelihatan seperti topologi star 

3. Topologi Star

Topologi ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
      Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi. 
      Mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node. 
      Keunggulannya adalah jika satu kabel node terputus yang lainnya tidak terganggu. 
      Dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node, biasanya digunakan kabel UTP. 

4. Topologi Extended Star

Topologi Extended Star merupakan perkembangan lanjutan dari topologi star dimana karakteristiknya tidak jauh berbeda dengan topologi star yaitu : 
Setiap node berkomunikasi langsung dengan sub node, sedangkan sub node berkomunikasi dengan central node. traffic data mengalir dari node ke sub node lalu diteruskan ke central node dan kembali lagi. 
      Digunakan pada jaringan yang besar dan membutuhkan penghubung yang banyak atau melebihi dari kapasitas maksimal penghubung. 
      Keunggulan : jika satu kabel sub node terputus maka sub node yang lainnya tidak terganggu, tetapi apabila central node terputus maka semua node disetiap sub node akan terputus 
      Tidak dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya menghandel satu traffic node, karena untuk berkomunikasi antara satu node ke node lainnya membutuhkan beberapa kali hops. 

5. Topologi Hierarchical

Topologi ini biasa disebut sebagai topologi tree. Dibangun oleh seperti halnya topologi extended star yang dihubungkan melalui sub node dalam satu central node. Topologi ini dapat mensupport baik baseband maupun broadband signaling dan juga mensupport baik contention maupun token bus access. 


6. Topologi Mesh


MESH topologi dibangun dengan memasang link diantara atation-station. Sebuah fully-connected mesh‟ adalah sebauh jaringan dimana setiap terminal terhubung secara langsung ke semua terminal-terminal yang lain. Biasanya digunakan pada jaringan komputer kecil. Topologi ini secara teori memungkinkan akan tetapi tidak praktis dan biayanya cukup tinggi untuk di-implementasikan. Mesh topologi memiliki tingkat redundancy yang tinggi. Sehingga jika terdapat satu link yang rusak maka suatu station dapat mencari link yang lainnya. 

Logical Topology

1.      Ethernet 

Ethernet adalah standar LAN yang pertama kali dikembangkan oleh XEROX dan kemudian diperluas pengembangannya oleh Digital Equipment Corp, Intel Corp dan Xerox juga.

Metode Access : CSMA/CD

Metoda akses yang digunakan dalam LAN disebut carrier sense multiple access with collision detection (CSMA/CD). Maksudnya, sebelum komputer/device mengirim data, computer tersebut “menyimak/mendengar” dulu media yang akan dilalui sebagai pengecekan apakah komputer lain sedang menggunakannya, jika tidak ada maka komputer/device akan mengirimkan data nya. Terkadang akan terjadi 2 atau lebih komputer yang mengirimkan data secara bersamaan dan itu akan mengakibatkan collision (tabrakan). Bila collision terjadi maka seluruh komputer yang ada akan mengabaikan data yang hancur tersebut. Namun bagi komputer pengirim data, dalam periode waktu tertentu maka komputer pengirim akan mengirim kembali data yang hancur akibat tabrakan tersebut.


2. Token Ring

Token Ring adalah permulaan standar LAN yang pernah dikembangkan oleh IBM. Metode akses : token passing
Pada gambar berikut dapat dilihat bahwa dalam token passing, token dilewatkan dari station/komputer satu ke station/komputer lain dalam urutan hingga token meng-encounter sebuah data yang dilewatkan token itu. Station lain menunggu hingga token terkirim. Topologi ini mutlak harus berbentuk ring. Untuk menghindari maslaah terhadap token yang tidak berguna atau token yang hilang maka diletakkan sebuah komputer/station yang bertugas sebagai pengontrol atau monitor.

3. FDDI ( Fiber Distributted Data Interface) 

FDDI adalah protokol LAN yang distandarisasikan oleh ITU-T. FDDI mendukung laju data 100 MBps, sehingga menjadi alternatif pengganti ethernet dan token ring. FDDI dalam implementasinya harus menggunakan kabel serat optik, sehingga dari segi biaya adalah sangat mahal.
Metode akses : Token passing

Implementasi FDDI

FDDI diimplementasikan menggunakan ring ganda (dual ring). Dalam banyak kasus data ditransmisikan pada ring pertama (primary ring). Jika ring pertama mengalami masalah, maka ring kedua (secondary ring) melakukan recovery.
Setiap station atau node atau komputer dikoneksi dengan device yang bernama media transfer connector (MIC). Setiap MIC memiliki 2 fiber port. FDDI memiliki 3 tipe node: dual attachment station (DAS), single attachment station (SAS), dan dual attachment concentrator (DAC). Untuk DAS memiliki 2 MIC (MIC A dan MIC B)

sumber : Modul Jarkom Gonem

ICMP

By : Afdha Alif


ICMP (Internet Control Message Protocol) adalah protokol yang bertugas mengirimkan pesan-pesan kesalahan dan kondisi lain yang memerlukan perhatian khusus. Pesan / paket ICMP dikirim jika terjadi masalah pada layer IP (layer 3) dan layer atasnya (TCP/UDP) (layer 4). Pada konsisi normal, protokol IP berjalan dengan baik. Namun ada beberapa kondisi dimana koneksi IP terganggu, misalnya karena router crash, putusnya kabel, atau matinya host tujuan. Pada saat ini ICMP membantu menstabilkan kondisi jaringan, dengan memberikan pesan-pesan tertentu sebagai respons atas kondisi tertentu yang terjadi pada jaringan tersebut. contoh : hubungan antar router A dan B mengalami masalah, maka router A secara otomatis akan mengirimkan paket ICMP Destination Unreachable ke host pengirim paket yang berusaha melewati host B menuju tujuannya. Dengan adanya pemberitahuan ini maka host tujuan tidak akan terus menerus berusaha mengirimkan paketnya melewati router B.
ICMP (Internet Control Message Protocol) adalah protokol yang bertugas mengirimkan pesan-pesan kesalahan dan kondisi lain yang memerlukan perhatian khusus. Pesan / paket ICMP dikirim jika terjadi masalah pada layer IP (layer 3) dan layer atasnya (TCP/UDP) (layer 4). Pada konsisi normal, protokol IP berjalan dengan baik. Namun ada beberapa kondisi dimana koneksi IP terganggu, misalnya karena router crash, putusnya kabel, atau matinya host tujuan. Pada saat ini ICMP membantu menstabilkan kondisi jaringan, dengan memberikan pesan-pesan tertentu sebagai respons atas kondisi tertentu yang terjadi pada jaringan tersebut. contoh : hubungan antar router A dan B mengalami masalah, maka router A secara otomatis akan mengirimkan paket ICMP Destination Unreachable ke host pengirim paket yang berusaha melewati host B menuju tujuannya. Dengan adanya pemberitahuan ini maka host tujuan tidak akan terus menerus berusaha mengirimkan paketnya melewati router B.

Ada dua tipe pesan yang dapat dihasilkan ICMP :
1.       ICMP Error Message
Dibagi menjadi beberapa jenis, yakni :                                            
a.       Destination Unreachable, dihasilkan oleh router jika pengirim paket mengalami kegagalan akibat masalah putusnya jalur baik secara fisik maupun logic. Destination Unreacheable dibagi lagi menjadi beberapa jenis :
       Network Unreacheable, jika jaringan tujuan tak dapat dihubungi.
       Host Unreacheable, jika host tujuan tak bisa dihubungi.
       Protocol At Destination is Unreacheable, jika di tujuan tak tersedia protokol tersebut.
       Destination Host is Unknown, jika host tujuan tidak diketahui.
       Destination Network is Unknown, jika network tujuan tidak diketahui.
b.       Time Exceeded, dikirimkan jika isi field TTL dalam paket IP sudah habis dan paket belum juga sampai ke tujuannya. Tiap kali sebuah paket IP melewati satu router, nilai TTL dalam paket tsb, dikurangi satu. TTL ini diterapkan untuk mencegah timbulnya paket IP yang terus menerus berputar-putar di network karena suatu kesalahan tertentu. sehingga menghabiskan sumber daya yang ada. Field TTL juga digunakan oleh program traceroute untuk melacak jalannya paket dari satu host ke host lain. Program traceroute dapat melakukan pelacakan rute berjalannya IP dengan cara mengirimkan paket kecil UDP ke IP tujuan, dengan TTL yang di set membesar. Saat paket pertama dikirim, TTL diset satu, sehingga router pertama akan membuang paket ini dan mengirimkan paket ICMP Time Exceeded, kemudian paket kedua dikirim, dengan TTL dinaikan. Dengan naiknya TTL paket ini sukses melewati router pertama namun dibuang oleh router kedua, router ini pun mengirim paket ICMP time Exceeded. 
c.        Parameter Problem, paket ini dikirim jika terdapat kesalahan parameter pada header paket IP.
d.       Source Quench, Paket ICMP ini dikirimkan jika router tujuan mengalami kongesti. Sebagai respons atas paket ini pihak pengirim paket harus memperlambat pengiriman paketnya.
e.        Redirect, paket ini dikirimkan jika router merasa host mengirimkan paket IP melalui router yang salah. Paket ini seharusnya dikirimkan melalui router lain.

2.       ICMP Query Message  
Terdiri atas :
·         Echo dan Echo Reply, Bertujuan untuk memeriksa apakah sistem tujuan dalam keadaan aktif. Program ping merupakan program pengisi paket ini. Respondet harus mengembalikan data yang sama dengan data yang dikirimkan.
·         Timestamp dan Timestamp Reply, Menghasilkan informasi waktu yang diperlukan sistem tujuan untuk memproses suatu paket.
·         Address mask, untuk mengetahui beberapa netmask yang harus digunakan suatu host dalam suatu network.

Pesan ICMP memiliki format khusus. Masing-masing tipe pesan ICMP ditunjukkan oleh gambar. Semua format pesan ICMP dimulai dengan tiga field yang sama:
-  Type
-  Code
-  Checksum
ICMP Message type
0
Echo Reply
3
Destination unreachable
4
Source Quench
5
Redirect / Change Request
8
Echo Request
9
Router Advertisement
10
Router Selection
11
Time Exceeded
12
Parameter problem
13
Timestamp Request
14
Timestamp Reply
15
Information Request
16
Information Reply
17
Address Mask Request
18
Address Maks Reply
Field tipe menunjukkan tipe dari pesan ICMP yang dikirim. Field code menunjukkan informasi yang khusus untuk tipe pesan. Checksum field sebagai tipe lain dari paket yang digunakan untuk mem-verifikasi integritas data. Berikut adalah pesan echo request dan echo reply ICMP

0
8
16
31
Type (0 or 8)
Code (0)
Cheksum

Identifier

Sequence number

Operational Data



Tipe yang cocok dan nomor kode ditunjukkan di tiap-tiap tipe pesan. Field identitas dan field sequence number sifatnya unik untuk pesan echo request dan echo reply. Field-field itu digunakan mencocokkan echo reply dengan echo request. Field data berisi informasi tambahan yang mungkin bagian dari echo reply atau echo request.


Pesan Destination Unreachable
Datagram tidak selalu dapat di-forward ke tujuannya. Masalah di hardware, konfigurasi protokol yang salah, interface mati dan informasi routing yang salah adalah factor-faktor penyebabnya. Dalam hal ini, ICMP mengirimkan pesan ke pengirim pesan destination unreachable dimana datagram tidak dapat di-forward ke tujuan. Pesan destination unreachable
0
8
16
31
Type (3)
Code (0)
Cheksum

Unused (must be zero)


Internet Header + First 64 Bits of datagram


Gambar di atas menunjukkan header pesan destination unreachable. Nilai 3 dari field tipe menunjukkan pesan destination unreachable. Nilai kode menunjukkanalasan paket dapat dikirim. Nilai kode 0 berarti jaringan unreachable.


Nilai kode untuk pesan destination unreachable
0
Net unreachable
1
Host unreachable
2
Protocol unreachable
3
Port unreachable
4
Fragmentation needed and DF ste
5
Source route failed
6
Destination network unknown
7
Destination host unknown
8
Source host isolated
9
Commmunication with destination network administratively prohibited
10
Commmunication with destination    host
administratively prohibited
11
Network unreachable for type of service
12
Host unreachable for type of service
Pesan destination unreachable juga mungkin dikirim ketika fragmentasi paket dibutuhkan untuk mem-forward paket. Fragmentasi selalu dibutuhkan saat datagram di-forward dari jaringan token ring ke jaringan Ethernet. Jika datagram tidak mengijinkan fragmentasi datagram, maka paket tidak dapat di-forward sehingga pesan destination unreachable dikirim. Pesan destination unreachable juga dibangkitkan jika layanan IP seperti FTP atau Web tidak ada. 

sumber : ilmukomputer.com

- Copyright © Afdha Alif - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -