Archive for 2017
Topologi dan Interface
By : Afdha Alif
Topologi
jaringan dibagi menjadi dua jenis yaitu Physical Topology dan Logical Topology.
Physical Topology
1. Topologi Bus atau daisy chain
Topologi ini
memiliki karakteristik sebagai berikut :
•
Merupakan satu kabel yang kedua ujung nya ditutup, dimana
sepanjang kabel terdapat node-node.
•
Umum digunakan karena sederhana dalam instalasi.
•
Signal melewati kabel dalam dua arah dan mungkin terjadi
collision
•
Problem terbesar pada saat kabel putus. Jika salah satu
segmen kabel putus, maka seluruh jaringan akan terhenti.
2. Topologi Ring
Topologi ini
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
•
Lingkaran tertutup yang berisi node-node
•
Sederhana dalam layout
Signal mengalir
dalam satu arah, sehingga dapat menghindarkan terjadinya collision (dua paket
data bercampur), sehingga memungkinkan pergerakan data yang cepat dan collision
detection yang lebih sederhana
•
Problem: sama dengan topologi bus
•
Biasanya topologi ring tidak dibuat secara fisik melainkan
direalisasikan dengan sebuah consentrator dan kelihatan seperti topologi
star
3. Topologi Star
Topologi ini
memiliki karakteristik sebagai berikut :
•
Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node,
traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
•
Mudah dikembangkan, karena setiap node hanya memiliki kabel
yang langsung terhubung ke central node.
•
Keunggulannya adalah jika satu kabel node terputus yang
lainnya tidak terganggu.
•
Dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya
menghandel satu traffic node, biasanya digunakan kabel UTP.
4. Topologi Extended Star
Topologi Extended
Star merupakan perkembangan lanjutan dari topologi star dimana karakteristiknya
tidak jauh berbeda dengan topologi star yaitu :
Setiap node berkomunikasi langsung dengan sub node,
sedangkan sub node berkomunikasi dengan central node. traffic data mengalir
dari node ke sub node lalu diteruskan ke central node dan kembali lagi.
•
Digunakan pada jaringan yang besar dan membutuhkan penghubung
yang banyak atau melebihi dari kapasitas maksimal penghubung.
•
Keunggulan : jika satu kabel sub node terputus maka sub node
yang lainnya tidak terganggu, tetapi apabila central node terputus maka semua
node disetiap sub node akan terputus
•
Tidak dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya
menghandel satu traffic node, karena untuk berkomunikasi antara satu node ke
node lainnya membutuhkan beberapa kali hops.
5. Topologi Hierarchical
Topologi ini biasa disebut sebagai topologi tree. Dibangun oleh seperti halnya topologi extended star yang dihubungkan melalui sub node dalam satu central node. Topologi ini dapat mensupport baik baseband maupun broadband signaling dan juga mensupport baik contention maupun token bus access.
6. Topologi Mesh
MESH topologi
dibangun dengan memasang link diantara atation-station. Sebuah fully-connected
mesh‟ adalah sebauh jaringan dimana setiap terminal terhubung secara langsung
ke semua terminal-terminal yang lain. Biasanya digunakan pada jaringan komputer
kecil. Topologi ini secara teori memungkinkan akan tetapi tidak praktis dan
biayanya cukup tinggi untuk di-implementasikan. Mesh topologi memiliki tingkat
redundancy yang tinggi. Sehingga jika terdapat satu link yang rusak maka suatu
station dapat mencari link yang lainnya.
Logical Topology
1. Ethernet
Ethernet adalah standar LAN yang pertama kali dikembangkan oleh XEROX dan kemudian diperluas pengembangannya oleh Digital Equipment Corp, Intel Corp dan Xerox juga.
Metode Access : CSMA/CD
Metoda akses yang digunakan dalam LAN disebut carrier sense multiple access with collision detection (CSMA/CD). Maksudnya, sebelum komputer/device mengirim data, computer tersebut “menyimak/mendengar” dulu media yang akan dilalui sebagai pengecekan apakah komputer lain sedang menggunakannya, jika tidak ada maka komputer/device akan mengirimkan data nya. Terkadang akan terjadi 2 atau lebih komputer yang mengirimkan data secara bersamaan dan itu akan mengakibatkan collision (tabrakan). Bila collision terjadi maka seluruh komputer yang ada akan mengabaikan data yang hancur tersebut. Namun bagi komputer pengirim data, dalam periode waktu tertentu maka komputer pengirim akan mengirim kembali data yang hancur akibat tabrakan tersebut.
2. Token Ring
Token Ring adalah
permulaan standar LAN yang pernah dikembangkan oleh IBM. Metode akses : token
passing
Pada gambar berikut
dapat dilihat bahwa dalam token passing, token dilewatkan dari station/komputer
satu ke station/komputer lain dalam urutan hingga token meng-encounter sebuah
data yang dilewatkan token itu. Station lain menunggu hingga token terkirim.
Topologi ini mutlak harus berbentuk ring. Untuk menghindari maslaah terhadap
token yang tidak berguna atau token yang hilang maka diletakkan sebuah
komputer/station yang bertugas sebagai pengontrol atau monitor.
3. FDDI ( Fiber Distributted Data Interface)
FDDI
adalah protokol LAN yang distandarisasikan oleh ITU-T. FDDI mendukung laju data
100 MBps, sehingga menjadi alternatif pengganti ethernet dan token ring. FDDI
dalam implementasinya harus menggunakan kabel serat optik, sehingga dari segi
biaya adalah sangat mahal.
Metode akses : Token
passing
Implementasi FDDI
FDDI
diimplementasikan menggunakan ring ganda (dual ring). Dalam banyak kasus data
ditransmisikan pada ring pertama (primary ring). Jika ring pertama mengalami
masalah, maka ring kedua (secondary ring) melakukan recovery.
Setiap station atau node atau komputer dikoneksi dengan
device yang bernama media transfer connector (MIC). Setiap MIC memiliki 2 fiber
port. FDDI memiliki 3 tipe node: dual attachment station (DAS), single
attachment station (SAS), dan dual attachment concentrator (DAC). Untuk DAS
memiliki 2 MIC (MIC A dan MIC B)
sumber : Modul Jarkom Gonem
sumber : Modul Jarkom Gonem
Tag :
JARINGAN KOMPUTER,
ICMP
By : Afdha Alif
ICMP
(Internet Control Message Protocol) adalah protokol yang bertugas mengirimkan
pesan-pesan kesalahan dan kondisi lain yang memerlukan perhatian khusus. Pesan
/ paket ICMP dikirim jika terjadi masalah pada layer IP (layer 3) dan layer
atasnya (TCP/UDP) (layer 4). Pada konsisi normal, protokol IP berjalan dengan
baik. Namun ada beberapa kondisi dimana koneksi IP terganggu, misalnya karena
router crash, putusnya kabel, atau matinya host tujuan. Pada saat ini ICMP
membantu menstabilkan kondisi jaringan, dengan memberikan pesan-pesan tertentu
sebagai respons atas kondisi tertentu yang terjadi pada jaringan tersebut.
contoh : hubungan antar router A dan B mengalami masalah, maka router A secara
otomatis akan mengirimkan paket ICMP Destination Unreachable ke host pengirim
paket yang berusaha melewati host B menuju tujuannya. Dengan adanya
pemberitahuan ini maka host tujuan tidak akan terus menerus berusaha
mengirimkan paketnya melewati router B.
ICMP
(Internet Control Message Protocol) adalah protokol yang bertugas mengirimkan
pesan-pesan kesalahan dan kondisi lain yang memerlukan perhatian khusus. Pesan
/ paket ICMP dikirim jika terjadi masalah pada layer IP (layer 3) dan layer atasnya (TCP/UDP) (layer 4). Pada
konsisi normal, protokol IP berjalan dengan baik. Namun ada beberapa kondisi dimana
koneksi IP terganggu, misalnya karena router crash, putusnya kabel,
atau matinya host tujuan. Pada saat ini ICMP membantu menstabilkan kondisi jaringan, dengan memberikan pesan-pesan tertentu sebagai respons atas
kondisi tertentu yang terjadi pada jaringan tersebut. contoh : hubungan antar router A dan B
mengalami masalah, maka router A secara otomatis akan mengirimkan paket ICMP
Destination Unreachable ke host pengirim paket yang berusaha melewati host B
menuju tujuannya. Dengan adanya pemberitahuan ini maka host tujuan tidak akan
terus menerus berusaha mengirimkan paketnya melewati router B.
Ada dua tipe pesan
yang dapat dihasilkan ICMP :
1. ICMP Error Message
Dibagi menjadi beberapa jenis, yakni :
a. Destination Unreachable, dihasilkan oleh
router jika pengirim paket mengalami kegagalan akibat masalah putusnya jalur baik
secara fisik maupun logic. Destination Unreacheable dibagi lagi menjadi
beberapa jenis :
• Host Unreacheable,
jika host tujuan tak bisa dihubungi.
• Protocol At
Destination is Unreacheable, jika di tujuan tak tersedia protokol tersebut.
• Destination Host is
Unknown, jika host tujuan tidak diketahui.
• Destination Network
is Unknown, jika network tujuan tidak diketahui.
b. Time Exceeded, dikirimkan jika isi field TTL dalam paket IP sudah habis dan paket belum juga sampai ke tujuannya.
Tiap kali sebuah paket IP melewati satu router, nilai TTL dalam paket tsb,
dikurangi satu. TTL ini diterapkan untuk mencegah timbulnya paket IP yang terus menerus berputar-putar di network karena
suatu kesalahan tertentu. sehingga menghabiskan sumber daya yang ada. Field TTL
juga digunakan oleh program traceroute untuk melacak jalannya paket dari satu
host ke host lain. Program traceroute dapat melakukan pelacakan rute
berjalannya IP dengan cara mengirimkan paket kecil UDP ke IP tujuan, dengan TTL yang di set membesar. Saat paket
pertama dikirim, TTL diset satu, sehingga router pertama akan membuang paket
ini dan mengirimkan paket ICMP Time Exceeded, kemudian paket kedua dikirim,
dengan TTL dinaikan. Dengan naiknya TTL paket ini sukses melewati router
pertama namun dibuang oleh router kedua, router ini pun mengirim paket ICMP
time Exceeded.
d. Source Quench, Paket ICMP ini dikirimkan jika router
tujuan mengalami kongesti. Sebagai respons atas paket ini pihak pengirim paket
harus memperlambat pengiriman paketnya.
e.
Redirect, paket ini
dikirimkan jika router merasa host mengirimkan paket IP melalui router yang salah. Paket ini seharusnya
dikirimkan melalui router lain.
2. ICMP Query Message
Terdiri
atas :
·
Echo dan Echo Reply, Bertujuan untuk
memeriksa apakah sistem tujuan dalam keadaan aktif. Program ping merupakan
program pengisi paket ini. Respondet harus mengembalikan data yang sama dengan
data yang dikirimkan.
·
Timestamp dan
Timestamp Reply, Menghasilkan informasi waktu yang diperlukan sistem tujuan
untuk memproses suatu paket.
·
Address mask, untuk mengetahui
beberapa netmask yang harus digunakan suatu host dalam suatu network.
Pesan
ICMP memiliki format khusus. Masing-masing tipe pesan ICMP ditunjukkan oleh
gambar. Semua format pesan ICMP dimulai dengan tiga field yang sama:
- Type
- Code
- Checksum
ICMP
Message type
|
|
0
|
Echo
Reply
|
3
|
Destination
unreachable
|
4
|
Source
Quench
|
5
|
Redirect
/ Change Request
|
8
|
Echo
Request
|
9
|
Router
Advertisement
|
10
|
Router
Selection
|
11
|
Time
Exceeded
|
12
|
Parameter
problem
|
13
|
Timestamp
Request
|
14
|
Timestamp
Reply
|
15
|
Information
Request
|
16
|
Information
Reply
|
17
|
Address
Mask Request
|
18
|
Address
Maks Reply
|
Field
tipe menunjukkan tipe dari pesan ICMP yang dikirim. Field code menunjukkan informasi
yang khusus untuk tipe pesan. Checksum field sebagai tipe lain dari paket yang
digunakan untuk mem-verifikasi integritas data. Berikut adalah pesan echo request dan echo reply ICMP
0
|
8
|
16
|
31
|
Type (0 or 8)
|
Code (0)
|
Cheksum
|
|
Identifier
|
Sequence number
|
||
Operational Data
|
Tipe
yang cocok dan nomor kode ditunjukkan di tiap-tiap tipe pesan. Field identitas
dan field sequence number sifatnya unik untuk pesan echo request dan echo
reply. Field-field itu digunakan mencocokkan echo reply dengan echo request.
Field data berisi informasi tambahan yang mungkin bagian dari echo reply atau
echo request.
Pesan Destination Unreachable
Datagram tidak
selalu dapat di-forward ke tujuannya. Masalah di hardware, konfigurasi protokol
yang salah, interface mati dan informasi routing yang salah adalah
factor-faktor penyebabnya. Dalam hal ini, ICMP mengirimkan pesan ke pengirim
pesan destination unreachable dimana datagram tidak dapat di-forward ke tujuan.
Pesan destination unreachable
0
|
8
|
16
|
31
|
Type (3)
|
Code (0)
|
Cheksum
|
|
Unused (must be
zero)
|
|||
Internet Header +
First 64 Bits of datagram
|
Gambar di atas
menunjukkan header pesan destination unreachable. Nilai 3 dari field tipe
menunjukkan pesan destination unreachable. Nilai kode menunjukkanalasan paket
dapat dikirim. Nilai kode 0 berarti jaringan unreachable.
Nilai kode untuk pesan destination unreachable
0
|
Net
unreachable
|
1
|
Host
unreachable
|
2
|
Protocol
unreachable
|
3
|
Port
unreachable
|
4
|
Fragmentation
needed and DF ste
|
5
|
Source
route failed
|
6
|
Destination
network unknown
|
7
|
Destination
host unknown
|
8
|
Source
host isolated
|
9
|
Commmunication
with destination network administratively prohibited
|
10
|
Commmunication with
destination host
administratively
prohibited
|
11
|
Network
unreachable for type of service
|
12
|
Host
unreachable for type of service
|
Pesan destination
unreachable juga mungkin dikirim ketika fragmentasi paket dibutuhkan untuk
mem-forward paket. Fragmentasi selalu dibutuhkan saat datagram di-forward dari
jaringan token ring ke jaringan Ethernet. Jika datagram tidak mengijinkan
fragmentasi datagram, maka paket tidak dapat di-forward sehingga pesan
destination unreachable dikirim. Pesan destination unreachable juga
dibangkitkan jika layanan IP seperti FTP atau Web tidak ada.
sumber : ilmukomputer.com
sumber : ilmukomputer.com
Tag :
JARINGAN KOMPUTER,